Sekolah Sukma Bangsa Pidie Gelar Simulasi Pengurangan Resiko Bencana

Ist

Barometernews.id | Sigli, – Sekolah Sukma Bangsa Pidie melakukan simulasi pengurangan risiko bencana, yang diikuti oleh seluruh warga sekolah dan dilaksanakan di lingkungan sekolah. Kegiatan yang diisi dengan seminar tata cara menyelamatan diri dan simulasi ini bekerja sama dengan Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD) Pidie, Kamis (09/01).

Jamaluddin dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, memimpin langsung simulasi bencana yang melibatkan guru, siswa SD-SMP-SMA dan seluruh karyawan di sekolah Sukma.

Ist

Acara simulasi penanggulangan bencana ini berlangsung selama dua jam. Dimulai dengan pembunyian sirene selama dua menit menandakan terjadinya gempa, lalu siswa dipandu guru untuk bersembunyi di bawah meja, dan setelah itu siswa dievakuasi ke tempat berkumpul di halaman depan sekolah melalui jalur evakuasi yang sudah ditentukan.

Ist

Kegiatan ini diakhiri dengan pemaparan pemahaman tentang gempa, penyelamatan korban dan penanganan awal kebakaran ringan. Sekolah Sukma Bangsa dilengkapi deteksi gempa dan alat pemadam kebakaran ringan yang berada di berbagai sudut sekolah.

“Simulasi ini akan terus dilakukan minimal persemester, supaya saat terjadi bencana, siswa tidak panik dan sudah mengerti betul harus menyelamatkan diri kemana,” Kata Jamaluddin, selaku pemateri utama dalam kegiatan simulasi tersebut.

Ist

Sementara itu, Direktur Sekolah Sukma Pidie, Martunis Bukhari mengatakan kegiatan ini merupakan cara Sekolah Sukma Bangsa mengurangi risiko bencana.

“Pengurangan risiko bencana ini sudah dua kali diadakan di Sekolah Sukma Bangsa, setelah kegiatan pertama malam hari, dan kali ini pada pagi hari, demi mewujudkan sekolah Sukma Bangsa sebagai sekolah Aman Bencana,” Ujar Martunis Bukhari yang juga ikut dalam kegiatan simulasi tersebut.

Ist

“Simulasi ini bertujuan untuk menambah wawasan siswa dan guru mengenai tanggap darurat di saat gempa, bagaimana cara mengevakuasi diri di saat gempa dan apa yang seharusnya dilakukan apabila musibah itu beneran terjadi,” Ujar Nawalul Faizin, Inisiator Simulasi ini. [Red/Muc/Sy/R]

Pos terkait