Sisir Keteladanan Nabi Muhammad SAW

Barometernews.id | Pasaman Barat, – Keluarga besar SMP Islam Terpadu (IT) Al-Kahfi Pasaman Barat menggelar Tabliq Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di komplek SMP IT Al-Kahfi Pasaman Barat, Rimbo Binuang, Lingkung Aur, Kecamatan Pasaman, Sabtu (8/10).

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad itu mengusung tema “Mencintai Nabi, Meneladani Pribadi dan Perjuangannya”, dengan penceramah Ustad Zulkarim, mubaligh dan juga pengajar di STAIPIQ (Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Qur’an) Sumatera Barat, Padang.

Bacaan Lainnya

Perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dibuka Ketua Yayasan Al-Kahfi Pasaman Barat, Ust. H. Firdaus, dihadiri unsur pengurus yayasan, kepala, wakil kepala, majelis guru, dan tenaga non kependidikan dan para siswa di lingkungan lembaga pendidikan itu, termasuk warga sekitar SMP IT Al-Kahfi Pasaman Barat.

Ustad Zulkarim, putera asal Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, melalui tausiyahnya menyampaikan kisah hidup, keteladanan dan perjuangan nabi yang senantiasa harus kita contoh dalam hidup keseharian. Dia berharap generasi muda terus mempelajari kepribadian Rasulullah Muhammad SAW melalui hadits serta berusaha maksimal mengamalkannya.

Beberapa hal penting yang harus diketahui dari pribadi nabi menurut dosen mata kuliah tafsir hadits tersebut adalah, bahwa modal nabi Muhammad bahkan jauh sebelum masa kenabian ialah kemuliaan akhlak. Kebaikan akhlak harus menjadi perhatian penting sebelum yang lain. Tak berguna seorang yang berpangkat dan berkedudukan tinggi atau prestasi belajarnya hebat tapi akhlaknya buruk, ungkap alumnus Al-Azhar Kairo tersebut.

Lebih lanjut, ayah satu anak tersebut berpesan kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW harus menjadi inspirasi bagi semua. Namun, walau sudah baik, nabi tetap dicaci dan dihina. Hikmahnya bagi kita jangan gentar dan merasa rendah dengan cemoohan orang jika kita sudah menjadi baik. Biasa saja, tak usah baper, ucapnya.

Zulkarim berharap agar generasi penerus senantiasa mengikuti sunnah nabi. “Anda berbakti kepada orang tua, berlaku baik kepada adik atau orang lain, senantiasa berdoa sebelum menunaikan berbagai agenda dan pekerjaan, belajar dengan semangat, berbuat baik bahkan kepada makhluk Allah yang lain. Semua itu adalah bentuk dan diantara cara kita meneladani rasulullah,” paparnya.

Terakhir, Ustadz Zulkarim mengatakan cinta nabi kepada ummatnya tak terhingga. Bahkan hingga dipenghujung hayatnya Rasulullah masih mengingat ummatnya.

“Jangan sampai cinta Nabi Muhammad SAW bertepuk sebelah tangan, cinta Rasul kepada ummatnya amatlah besar. Beliau tak ingin ummatnya ingkar kepada Allah. Lalu kita juga harus menunjukkan cinta yang besar kepada beliau,” tutup Zulkarim. [gmz/jbm]

Pos terkait