Barometernews.id | Jakarta, – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Suku Dinas Pariwisata dan Ekononomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Timur mengadakan Lomba Desain Batik, dengan mengangkat tema Pesona Batik Jakarta Timur.
Lomba ini dibuka mulai 1-28 Oktober 2020 untuk warga ber-KTP DKI Jakarta, baik perorangan atau kelompok (maksimal 3 orang) dengan hadiah jutaan rupiah, sertifikat, kupon dan kemasan menarik.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Timur, Rus Suharto, mengatakan, Lomba Desain Batik bertujuan untuk mengajak warga masyarakat cinta dan bangga akan batik yang telah ditetapkan UNESCO UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sebagai warisan dunia.
“Peserta hanya boleh menyertakan dua desain terbaiknya dengan desain asli dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba yang lain, jadi harus orisinil bukan tiruan,” Katanya saat dihubungi oleh tim Sudin Kominfotik Jakarta Timur, Jumat (02/10).
Rus Suharto menjelaskan, desain batik yang dilombakan menggambarkan kekayaan potensi wisata di Jakarta Timur, baik itu dari cagar budaya, destinasi wisata, atau keanekaragaman flora dan fauna di wilayah Jakarta Timur.
Desain motif yang dibuat dicetak dalam kertas gambar ukuran 40×60 sentimeter, dan diimplementasikan pada kain atau bahan kurang lebih 80×115 sentimeter. Selain itu, peserta juga harus menyertakan surat pernyataan diatas materai tentang keaslian karya dan otoritas publikasi.
Nantinya, penyerahan desain, deskripsi dan berkas pada 12 Oktober-5 November 2020, penyerahan hasil dan impelemtasi desain pada 20 Oktober-10 November 2020, dan penjurian pada 13-20 November 2020. Informasi lengkapnya akan bisa dilihat pada tautan http:bit.ly/pesonabatikjaktim.
“15 karya terbaik atau unggulan akan dipamerkan atau digunakan untuk berbagai kepentingan di tingkat kota Jakarta Timur, dan hasil desain terbaik dipamerkan dalam pameran di tingkat Provinsi DKI Jakarta,” Katanya.
Ia berharap, dalam Lomba Desain Batik membuat warga tetap bisa berkreasi dan kreatif meski di masa pandemi COVID-19. Rus pun menginginkan hasil kreativitas ini dapat menjadi karya terbaik dan menambah nilai ekonomi hasil karya tersebut untuk bisa diperjualbelikan, sehingga menambah perekonomian warga. [Kominfotik JT/JS]