Sudin Sosial Jakarta Timur Jemput Bola dalam Pendataan DTKS

Foto Dok. Kelurahan Cilangkap

Barometernews.id | Jakarta, – Jajaran Sudin Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur melakukan pendataan ulang Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan sistem jemput bola, Jumat (18/02).

Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya warga tidak mampu yang berlum terdata, mengingat input data dilakukan secara daring. Ini sekaligus mengevaluasi agar warga tak mampu di DKI Jakarta bantuan dari Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dalam pendataan tersebut, petugas Pendamping Sosial (Pendamsos) di tingkat Kelurahan, diturunkan ke wilayah. Mereka mendatangi warganya ke setiap RW yang, dengan membantu input data warga tak mampu ke dalam DTKS dan memastikan layak atau tidak mendapatkan bantuan sosial di kemudian hari.

Kepala Sudin Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur, Purwono, mengatakan, ada 200 tenaga Pendamsos di 65 Kelurahan yang dikerahkan untuk pendataan ulang DTKS. Mereka membantu warga yang belum bisa mendaftar DTKS secara daring agar namanya tercantum dalam DTKS. Warga dikumpulkan di Sekretariat RW, RPTRA, rumah pengurus RW atau di tempat lain yang memungkinkan untuk dilakukan pendataan.

Warga diminta membawa foto kopi Kartu Keluarga (KK) dan ponsel agar dipandu petugas dalam pengisian data DTKS secara daring.

“Pendataan DTKS kita lakukan sampai tanggal 20 Februari mendatang. Kita harapkan seluruh warga tak mampu namanya sudah masuk dalam DTKS. Sehingga saat ada program pemberian bantuan sosial, mereka tidak ada lagi yang tertinggal dan tak mendapatkan bantuan,” Kata Purwono.

Namun, dalam pendataan tersebut, Purwono menyebutkan ditemukan kendala karena masih banyak warga yang tidak mengerti cara mendaftarkan DTKS secara daring, sehingga dibutuhkan bantuan Pendamsos untuk mensosialisasikannya.

“Rencananya pendataan DTKS ini akan rutin dilakukan empat kali dalam setahun atau tiga bulan sekali. Tujuannya agar data selalu direvisi dan up to date, sehingga warga tidak mampu datanya selalu tersimpan dengan baik. Mereka juga bisa mendapatkan bantuan sosial saat ada program bantuan sosial dari DKI maupun pusat turun,” Lanjut Purwono.

Sementara, Ketua RW 02 Kelurahan Cilangkap, Nurito, menambahkan, mengucapkan terima kasih pada jajaran Sudin Sosial Jakarta Timur yang turun langsung melakukan pendataan. Diakuinya, masih banyak warga tidak mampu yang belum tahu cara mendaftarkan diri di DTKS karena sudah lanjut usia dan tidak mengerti.

“Tercatat ada 94 warga tidak mampu di wilayah RW 02 Cilangkap yang dibantu dalam pengisian link DTKS di sekretariat RW. Mudah-mudahan ini sangat membantu warga tak mampu untuk mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah. Dengan datangnya petugas pendamping sosial, tentu sangat membantu warga,” Kata Nurito.

Ia berahrap, dengan adanya pendataan DTKS ini ke depannya tidak ada lagi kasus pemberian bantuan sosial yang salah sasaran. Dimana orang yang kondisi perekonomiannya mampu, mendapatkan bantuan dan sebaliknya, warga tidak mampu justru tidak mendapatkan bantuan, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial. [Kominfotik JT/JS]

Pos terkait