Tangis di Akhir Finish

Foto Dokumentasi

Oleh: Abd Misno, MEI

Ramadhan sebentar lagi akan berpamitan, bulan yang penuh dengan kemuliaan akan menjadi kenangan sepanjang zaman. Setiap orang berbeda-beda dalam melepas bulan penuh keberkahan, ada yang berurai air mata karena bulan mulia sudah tiada di depan mata. Sebulan penuh berpuasa dan beramal sholeh di dalamnya membawa kebiasaan mulia dan semakin mendekatkan diri kepadaNya. Ia betul-betul menikmati Ramadhan, hingga tak rela bila harus segera meninggalkan. Semoga Allah Ta’ala merahmati mereka yang memang bersungguh-sungguh dalam mengisi Ramadhan, air mata yang mengalir karena berpisah dengan bulan ini menjadi saksi di akhirat nanti, bahwa ia telah mengisi bulan ini dengan sepenuh hati.

Bacaan Lainnya

Tangis di akhir finish adalah bukti keimanan seseorang, air mata yang mengalir karena Ramadhan akan berakhir. Ia khawatir jika nanti tidak dapat berjumpa lagi dengan bulan yang penuh dengan berjuta pahala dalam ibadah dan dzikir. Kekhawatiran yang muncul dari hati yang paling dalam, karena usia insan adalah rahasia Ar-Rahman. Rasa kekhawatiran inilah yang kemudian membawa syahdu di ujung bulan yang selalu dirindu, bahkan hingga di ujung usiamu. Semoga Allah Ta’ala selalu memberi keberkahan bagi mereka yang dapat menikmati Ramadhan ini, hingga di akhir usia nanti.

Sebagian manusia juga menangis, walau tangis bahagia karena Ramadhan telah berlalu darinya, mereka adalah orang-orang yang tidak percaya, para pendosa yang tidak bisa menikmati Ramadhan mulia. Mereka menangis bahagia karena mereka kembali bebas dari berbuat maksiat dan dosa, mereka bahagia karena mereka kembali kepada lingkungannya yang penuh dengan alpha. Sebagian kaum muslimin juga berada pada posisi ini, di mana mereka juga terbawa dengan orang-orang yang tidak bisa menikmati Ramadhan yang mulia. Semoga kita semua terhindar dari orang-orang yang memang tidak terbiasa dengan hadirnya Ramadhan mulia.

Ada juga sebagian manusia yang biasa saja dengan berakhirnya Ramadhan, sedih tidak bahagia juga tidak. Biasa saja, menjalani hari-hari tanpa makna, bahkan tidak merasa bahwa Ramadhan ini adalah bulan mulia yang memiliki banyak keutamaan di dalamnya. Mereka biasanya yang belum memahami keutamaan Ramadhan, atau yang terlalu sibuk dengan urusan dunia hingga Ramadhan yang tiba disikapi dengan biasa saja. Bahkan hingga akhir Ramadhan sikapnya masih biasa saja, acuh tak acuh dan seperti tidak ada apa apa yang terjadi. Bagi yang merasa seperti ini sepertinya harus banyak belajar kembali Islam yang telah memberikan keutamaan di beberapa bulan khususnya bulan Ramadhan.

Sekadar ingatan, Ramadhan yang akan berpamitan semestinya menjadi banyak pelajaran bahwa ianya memiliki banyak keutamaan. Maka jika kita tidak dapat melaksanakan berbagai peribadahan di dalamnya maka sungguh kita rugi adanya, demikian pula jika kita merasa biasa dengan datangnya maka berarti ada sesuatu dalam diri kita, yaitu keimanan yang mungkin tereduksi dengan dosa dan kesalahan yang menutupi hati kita. Solusi untuk ini semua adalah dengan kembali mempelajari agama kita, karena dengan ilmu kita akan dapat mengetahui banyak syariah Islam yang mulia.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kepada kita hidayah serta inayahnya sehingga di akhir Ramadhan ini kita masih bisa mengisinya dengan amal mulia, dan ketika ia telah meninggalkan kita maka selayaknya untuk kita berharap untuk dapat berjumpa kembali dengannya. Karena bulan ini benar-benar membawa keberkahan dan memiliki banyak keutamaan serta dilipatgandakannya pahala amal di dalamnya. Aameen Ya Rabbal aalameen… 26042022. []

Pos terkait