Barometernews.id | Aceh Barat, – Peristiwa penolakan terhadap tenaga medis yang menangani Covid-19 atau virus Corona terjadi di beberapa wilayah. Kali ini terjadi di Aceh
Sejumlah paramedis yang bekerja di Rumah Sakit Umum Sultan Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, kabarnya mendapat penolakan di tempat kos-kosan mereka. Rabu, 8/04.
Atas kejadian tersebut, Dosen Universitas Teuku Umar (UTU), Aduwina Pakeh, M.Sc meminta Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT untuk meniru kebijakan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang menyediakan fasilitas hotel bintang 4 untuk dokter dan tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.
Terhadap kasus ini, kita tidak bisa serta merta menyalahkan masyarakat atas tindakan pengusiran tenaga medis, karena sang petugas dikhawatirkan menyebarkan virus corona di wilayah itu. Warga tidak mengizinkan tenaga medis itu untuk tinggal sementara di daerah tersebut.
Akan tetapi pemerintah diminta untuk betul-betul memperhatikan kebutuhan tenaga medis, sebab mereka adalah pahlawan kesehatan yang berada di garda terdepan melawan Covid-19.
“Saya rasa Pemerintah Aceh lebih dari mampu untuk menyediakan fasilitas yang memadai untuk para pekerja medis, selain Hotel sebagai tempat istirahat, Pemerintah juga dituntut untuk menyediakan transportasi antar jemput, APD yang memasai serta logistik yang cukup, karena mereka butuh makan dan juga butuh perlindungan,” kata Dosen Sosiologi FISIP ini.
Tenaga medis yang mengurusi pasien virus corona COVID-19 adalah pejuang yang tugasnya terberat dan paling berisiko terpapar.
“Wajah mereka tertutup masker, tapi perannya terlihat dengan nyata. Mereka harus harus mendapatkan dukungan penuh,” ucapnya.
Selain kepada Gubernur, ia juga mengingatkan para Bupati dan Walikota Se Aceh untuk lebih dini mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk petugas medis yang menangani Covid-19.
“Kita berharap, Bupati dan Walikota se Aceh harus lebih maksimal mempersiapkan segala sesuatu terkait penanganan Covid-19, terutama kebutuhan untuk paramedis. Jangan sampai kasus serupa terjadi di Kabupaten/kota di Aceh,” Harap Aduwina. (Red/Win)