Barometernews.id | Aceh Utara, – Perayaan maulid Nabi yang dalam bahasa Aceh disebut (Khanduri Moled) merupakan perayaan memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, Perayaan maulid sudah menjadi tradisi dalam masyarakat di Aceh. Dalam sejarah dikatakan peringatan maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 Hijriah.
Masyarakat Gampong Keutapang Kecamatan Lhoksukon menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Meunasah setempat, dan dihadiri oleh para tamu undangan dan grup zikir. Perayaan maulid kali ini dilakukan pada tanggal (09 Jumadil Ula, 1441 H) atau bertepatan pada maulid ke-3, Minggu (05/01).
“Maulid pada hari ini berlangsung dengan lancar tanpa ada kendala dari cuaca maupun hal lainnya, dan tamu undangan yang kami undang terlihat hadir semua, mulai dari grup zikir, geusyik gampong tetangga dan Tuha peut,” Tutur Teungku Imum Gampong Keutapang.
Lantunan shalawat Barzanji juga menunjukkan betapa besar rasa cinta menyambut kelahiran sang Rasul terakhir (Nabi Muhammad SAW) yang dibacakan oleh grup Zikir Dayah Bustanul Huda Gampong Keutapang (tuan rumah) dan Dayah Gampong Rangkileh Meurah Mulia, Aceh Utara.
Syair- syair yang dibawakan sangat merdu, syair Aceh bercampur Arab juga menghiasi di setiap baitnya. Selain lantunan zikir, agenda maulid kali ini juga diadakan ceramah agama untuk mengingat kembali perjalanan kisah Rasul Muhammad SAW yang dapat diambil contoh tauladan dan menjadi sebagai bahan renungan dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Prosesi pelaksanaan maulid di Gampong Keutapang Kecamatam Lhoksukon masih seperti pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu zikir, ceramah agama, berdo’a dan diakhiri dengan makan khanduri (hidangan) bersama, yang sudah disajikan dalam dulang/daloeng (Bahasa Aceh).
Menurut Geusyik Gampong Keutapang, Selain untuk menjalin hubungan silaturrahmi, perayaan maulid Nabi Muhammad SAW juga sebagai bentuk kecintaan umat muslim kepada makhluk paling mulia di dunia ini.
Nabi Muhammad SAW memiliki akhlakul karimah yang sepatutnya menjadi teladan bagi semua orang dan menujukkan Islam benar-benar menjadi agama penerang, pembasmi kebodohan, pelopor kebenaran, dan Rahamatan lil’alamin.
“Seiring dengan kemuliaan dan keluhuran akhlaknya, Islam dapat berkembang begitu cepat diseluruh penjuru dunia, sehingga kita dapat menikmati indahnya iman dan islam,” Ujarnya. [Red/Muhammad Khalib]