Barometernews.id | Pasaman Barat, – Sudah hampir empat jam sejak ia terjatuh, para petugas masih terus melakukan evakuasi dan akhirnya berhasil mengangkat bayi berusia 16 bulan dari sumur yang diperkirakan dalamnya mencapai 20 meter.
Kejadian berawal dari adanya balita yang sedang bermain-main di kamar rumah neneknya, Senin (13/07) di kejorongan Bandua Balai Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasbar, sekitar pukul 11.30 wib. Saat korban sedang asik bermain, diduga lepas dari pengawasan.
Akibat kejadian tersebut membuat Pasangan Joko (39) ayah korban dan Maiyurlina (35) ibu korban tak pernah menyangka bahwa mereka akan berpisah dengan putri kesayangan semata wayang, Zairah (Pr) 16 bulan.
Mala, nenek korban dengan tersedu sedan kepada wartawan Barometernews.id yang tergabung di Perkumpulan Jurnalis Online menceritakan kejadian berlangsung sekitar Jam 12.10 wib tersebut
Sebelum peristiwa itu terjadi, menurutnya anaknya Maiyurlina bersama cucunya, Zairah memang sudah sering berkunjung ke rumahnya, dan sebelum terjadinya musibah tersebut, sekitar pukul 11.30 Wib. ia lihat seperti biasa Zairah bermain di kamar bersama ibunya.
Namun sekitar pukul 12.10 Wib begitu mereka menyadari akan keberadaan anaknya yang bermain di dalam kamar, bahwa di dalam kamar tersebut ada sumur, barulah sang ibu tersentak, dan melihat sang buah hati sudah berada di dalam sumur yang diperkirakan dalamnya mencapai 20 meter.
Melihat peristiwa kejadian yang tak terduga tersebut, pihak keluarga panik dan menghubungi Tim Damkar Kecamatan Kinali, Polsek Kinali, Babinsa dan BPBD Pasbar serta Tim SAR Basarnas Pasbar.
Tim BPBD Pasbar yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Decky H Sahputra langsung berkoordinasi dengan Tim Basarnas untuk segera bersama menuju lokasi ke Kinali guna melakukan pertolongan penyelamatan atau mengevakuasi korban dari dalam sumur.
Setelah memakan waktu lebih kurang empat jam Tim SAR dan BPPD dibantu pihak TNI/Polri serta masyarakat setempat tanpa kenal lelah, terus bahu membahu berjuang mengevakuasi bayi dari dalam sumur tersebut, namun hingga pukul 15.45.Wib korban belum juga berhasil dievakuasi.
Menurut Decky kesulitan Tim melakukan evakuasi karena lokasi sumur berada di dalam kamar, ditambah sempitnya ruang dan kedalaman sumur yang mencapai lebih kurang 20 meter hingga membuat tim kesulitan melakukan evakuasi.
Ditambahkan Decky lagi selain hal tersebut di atas, masalah utama yang dihadapi petugas penyelamat ialah ukuran diameter lubang yang kecil hingga misi penyelamatan pun menjadi lebih sulit dan berbahaya.
Akhirnya dengan kerja keras yang disaksikan ratusan warga, pukul 15.50 wib tim berhasil mengeluarkan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi.
Setelah tim gabungan berhasil mengeluarkan korban yang sudah meninggal dunia, bayi Zairah berusia 16 bulan tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Kinali untuk dilakukan otopsi.
Dari Puskesmas korban langsung dibawa ke kampung halamannya di Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, untuk dimakamkan. Kejadian ini menyisakan duka yang mendalam bagi kedua orang tua korban.
Sumur tersebut menurut warga masih berfungsi untuk digunakan sehari-hari, namun diduga karena kelalaian pemiliknya sumur tidak tertutup dan tidak diberi batas sebagai pelindung.
“Berkaca dari kejadian ini, sebaiknya setiap orangtua selalu waspada dalam mengawasi buah hatinya. Kita berharap agar kejadian anak jatuh ke sumur atau periswtiwa serupa lainnya tidak kembali terjadi, makanya kita himbau kepada masyarakat yang masih menggunakan sumur agar dipagar atau diberi batas sebagai pelindung” Himbau Decky. [Zoelnasti]