Oleh: DR Basuki Ranto
Dosen Pascasarjana Universitas Suropati
Seiring dengan perkembangan bisnis, kemajuan tehnologi, era digitalisasi dan era industrialisasi 5.0, maka diperlukan trends dibidang Human Resource (Sumber Daya Manusia) yang juga sudah bergesar menjadi Human Capital (Sumber Daya Insani) agar mampu menangkap tantangan perkembangan tehnologi dan bisnis yang penuh dengan persaingan yang sangat seru.
Disisi Human Resource (HR) harus dipersiapkan tidak hanya skill, kompetensi, pengalaman dan cerita keberhasilan (success story) akan harus ditempa dengan kematangan dan perubahan. Di dalam HC harus terus ada inovasi-inovasi dan inovasi agar mampu menghasilkan create value yang terus menerus ( tiada henti). Untuk hal tersebut diperlukan knowledge yang sigap dan unggul disertai dengan people develop people. Oleh karenanya peran Learning Center dan Corporate University menjadi strategis untuk menghadapi perubahan tersebut.
Kendatipun dari sisi manajemen telah terjadi pergerakan atau sebut saja evolusi yaitu mulai dari manajemen personalia kemudian bergerak menjadi manajemen sumber daya manusia (HRM), kemudian bergerak menjadi Human Capital Manajemen (HCM) karena adanya perubahan bisnis, tehnologi, sistem informasi dan tata nilai, namun khusus untuk sisi HR berdasarkan AIHR (Academy Inovation Human Resources) menyebutkan bahwa akan terjadi trends tahun 2023 menjadi seperti dalam gambar berikut ini:
Dari gambar tersebut terdapat 11 kriteria HR Trends 2023 yaitu :
(1) A Focus on Total Wellbeing dimaksudkan fokus kepada total keberhasilan.
(2) Managing Workfoce Ecosystem dimaksudkan agar organisasi fokus bagaimana mengkreasi nilai baru (create value) dengan tetap melibatkan ekosistem lingkungan.
(3)The Envolving Role of The CHRO adalah Upaya melakukannya dengan membuat HR lebih terpusat, sedangkan yang lain melakukannya dengan membuat HR lebih terdesentralisasi, menuju kepada model dari Certified Human Resources Organization.
(4) HR Enters The Metaserversi dimaksudkan agar mampu menghadapi masuknya Perkembangan pesat teknologi secara khusus dibidang teknologi informasi dan komunikasi yang sangat dirasakan oleh milenal dan gen Z. Perkembangan ini dapat kita rasakan dari aktivitas komunikasi kita yang hampir 75% dilakukan melalui media atau platform teknologi komunikasi seperti whatsapp, telegram, instagram, facebook, twitter dan lainnya. Tentunya hal ini memiliki kelebihan dan kekurangan terhadap budaya dan perilaku manusia.
(5) Redefining Remote and Hybrid Work Strategy mengandung maksud Pada remote working semua karyawan bekerja di luar lingkungan kantor, sedangkan hybrid work membuat karyawan/perusahaan dapat bekerja diberbagai tempat. Sederhananya hybrid working adalah metode yang membuat karyawan dapat bekerja dari berbagai lokasi berbeda. Pada dasarnya hybrid working atau kerja hibrida menggabungkan pilihan bekerja dari rumah dengan pilihan bekerja di kantor atau ruang publik lainnya. Dalam bentuk praktiknya, hal ini berkaitan dengan hybrid workplace yang mana sebagian karyawan bekerja dari jarak jauh, dan sebagian lainnya bekerja di kantor.
(6) Creating Purpose Driven Organization adalah dimaksudkan bahwa tujuan perlu ditetapkan untuk menghadapi persaingan. Dalam SWA Bryan Gunawan, Vice President of People Lemonilo, mengatakan bahwa purpose dibutuhkan untuk menjadi pegangan agar dapat sustain dalam menjalani pekerjaan.
Ada 3 elemen dalam purpose leadership yang harus dimiliki oleh karyawan. Ketiga elemen yang disebut diawal terdiri dari cause, creation, dan consistency. “Cause, saya percaya semua orang memiliki tujuan, tapi semua orang mungkin belum tahu apa dan kemana tujuannya.
Bryan percaya bahwa purpose merupakan hal penting yang harus dipegang oleh karyawan agar tidak mudah terjebak pada hiruk pikuk dunia. Dirinya mencontohkan, purpose Lemonilo tidak hanya berhenti pada keinginan untuk membantu generasi muda lebih sehat, tetapi juga terkait kinerja dan performance perusahaan.
(7) Inclusion A Cross The Employee Life Cicles adalah terkait kepada perubahan suatu siklus kehidupan pegawai.
Employee life cycle adalah tahapan-tahapan yang digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana seorang karyawan akan terlibat dengan perusahaan tempat mereka bekerja. Seluruh tahapan dalam employee life cycle atau siklus hidup karyawan ini dan berbagai hubungan antara karyawan di mulai dari proses dimana karyawan tertarik untuk bekerja di perusahaan Anda sampai terjadinya pemutusan hubungan kerja. Siklus tersebut meliputi attraction, reqruiment, Orientation (Onboarding), development, retention dan separation. Itu langkah-langkah yang bersiklus pada pegawai intinya mulai mau masuk sebagai pegawai sampai pensiun .
(8) Upskilling Leader and Manager adalah dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan skill mulai dari konseptual skill, tehnikal skill dan human skill bagi pemimpin dan manager agar diperoleh keunggulan dalam kemampuan managerial.
Upskilling adalah metode meningkatkan kapasitas keterampilan seseorang untuk mengisi kebutuhan pekerjaan saat ini atau di masa depan.
Upskilling menjadi pertimbangan praktisi HR dan manajemen, karena ketika transformasi digital semakin marak dan pandemi memaksa bisnis untuk step up the game, mereka butuh tenaga kerja yang mampu mendukung strategi bisnis. Upskilling merupakan model dari development.
(9) The Rise Algorithmic HR adalah suatu urutan dari beberapa langkah logis dan sistematis yang kita gunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan HR .
Dengan kata lain, semua susunan logis yang berurutan berdasarkan sistematika tertentu dan kita gunakan untuk memecahkan suatu masalah dapat kita sebut dengan algoritma.
(10) Increase Invesment in Deskless Worker dimaksudkan melakukan investasi yang terkait kepada tehnologi untuk mengurangi kegiatan manual sehingga terbangun produktifitas yang tinggi dan kualitas yang unggul.
(11) Reshaping Workplace Learning adalah pembelajaran yang terjadi sambil melaksanakan tugas atau pekerjaan, baik secara fisik berada di tempat kerja maupun di luar tempat kerja, baik secara informal maupun sebagai bagian dari pelatihan formal (blended). Workplace sebaiknya diterjemahkan sebagai pekerjaan daripada secara sempit sebagai tempat atau lokus bekerja.
Konklusi
Dari beberapa uraian yang sudah disampaikan sebelumnya maka dapat dikonklusikan sebagai berikut:
Pertama : Akan terjadi Human Resources Trends 2023 yang sebentar lagi akan datang, sehingga diperlukan kesiapan untuk menghadapi seiring dengan tuntutan perkembangan tehnologi, daya saing global, digitalisasi dan menuju industri 5.0.
Kedua : HR Trends 2023 yang terdiri dari sebelas komponen harus dipersiapkan dengan baik dan komitment yang utuh agar mampu dieksekusi dengan sigap dan cerdas.
Ketiga : Organisasi dan HR harus fokus dalam memenuhi tuntutan persaingan yang amat ketat dan percepatan informasi yang akurat, sehingga HR harus handal dan Profesional dan memiliki CHRO.
Keempat : Perlunya redifinisi bisnis secara tegas terkait kepada beberapa perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis baik untuk barang maupun jasa serta trading.
Kelima : Perlu dikaji ulang penetapan tujuan organisasi seiring dengan beberapa kemajuan terkait kepada element tujuan baik: cause, creation dan consistensinya, sehingga memiliki kejelasan tujuan.
Keenam : Pola Upskilling perlu dipersiapkan dengan baik dan terstruktur untuk leader dan manajer, sehingga mampu meningkatkan kapabilitas dan kompetensi untuk menghasilkan create value.
Ketujuh : Perlu dipersiapkan pola dan sistem kerja yang effektif dan optimal melalui Hybrid model yaitu sebagian dirumah (WFH); dikantor (WFO) dan ditempat lain yang lebih memungkinkan.
Kedelapan : Siklus Pegawai perlu di manage dengan baik, sehingga tidak terjadi stagnasi pada saat tertentu. Disisi lain pegawai harus diarahkan bekerja sambil pembelajaran sehingga diperoleh kematangan.
Kesembilan : Komitmen investasi untuk pembahuruan sistem dan tehnologi dengan otomatisasi sehingga mengurangi kegiatan phisik dan administrative namun produktifitasnya tinggi. (25102022@br) [jbm]