Tsamrotul Qulub, Membimbing Muallaf ke-2

Foto Dokumentasi

Oleh: Ustdz Karyadi el-Mahfudz, S.Th.I, MA

Allah ﷻ  dengan segala ciptaan-Nya memberiakan ilham bagi ummat manusia selama dapat menggunakan akal fikirannya untuk memahami ayat al-Qur’an baik yang tersirat maupun ya tersurat, semua membawa kepada manfaat yang diridahai. Kebaikan yang kita retas memperkuat bangunan taqwa yang selalu kita refresh nasihat taqwa setiap khutbah Jum’at inilah ilham dalam diri kita yang harus terjaga kapan dan dimanapun adanya. Tetapi Allah juga mengilhamkan sandingan kata kebaikan dan taqwa dengan kefasikan atau keburukan yang mendasari karakter setiap insan, apapun dalih dan alasannya keburukan harus diminimalisir. Kita lihat firman Allah ﷻ dalam surah As-Syams ayat 8

Bacaan Lainnya

“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya”

Foto Dokumentasi

Nampaknya jalan ketakwaan diretas saudara muallaf perempuan bernama Dewi Novita Tanzil dibawah bimbingan oleh Ustadz Karyadi el-Mahfudz selaku Pimpinan Yayasan Tsamrotul Qulub Bekasi, anak prempuan dari almarhum Tan Chuan Guan atau Gunawan Tanzil kelahiran Subang tanggal 8 Februari 1977 ini ingin mengikuti jejak suaminya  yang sudah menjadi muallaf tanggal 22 Agustus 202, yaitu Benyamin Tjong yang belakangan dapat nama tambahan dari seorang AL Habib Abu Bakar Siddiq bin Ismeth al-Habsy Cirebon nama depan ditambahi “Muhammad” nisbat yang disematkan agar Muhammad Benyamin Tjong mengikuti jejak Rasulullah, ﷺ. Kini setelah menjadi muallaf perempuan yang akrab dipanggil “Enci” ini langsung disambut pelukan kehadiran saudara muslim yang baru oleh ibu-ibu Majlis Taklim Ahsanul Ibad dengan penuh kekhusyuan, acara berlangsung pada Minggu, 19 September 2021 bertepatan dengan 12 Safar 1443 H pada pukul 16.00 atau ba’da shalat Ashar disaksikan juga oleh Ibu Eti Susilowati selaku Rw.012 dan Bpk Toni Sudrajat selaku ketua Rt.05 Perum Villa Kencana Cikarang.

Foto Dokumentasi

Menjadi kebanggaan bagi umat Islam kehadiran muallaf dilingkungan kita, menjadi mualaf ialah mendapat hidayah yang nyata dari Allah atau hak preogratif Allah menghendaki siapa yang mendapatkan hidayah, yakni terbukanya hati orang tersebut untuk memeluk Islam yang ke depannya tentu akan memberikan jalan hidup yang lebih baik serta lebih lurus untuknya, motivasi dan bimbingan plus do’a senantiasa didengungkan secara istiqomah. Bahkan Rasulullah dalam hadisnya menyebutkan : “Apabila seseorang masuk Islam kemudian Islamnya menjadi baik, niscaya Allah akan menghapus segala kejahatan yang telah dilakukan. Setelah itu, ia akan diberi balasan yaitu setiap kebaikannya akan dibalas Allah sepuluh sampai tujuh ratus kali. Sedangkan kejahatannya dibalas (hanya) setimpal kejahatannya itu, kecuali jika Allah memaafkannya.” (HR Bukhari).

Muallaf akan selalu hadir ditengah-tengah kita, bahkan dati zaman Rasulullah ﷺ pun ada muallaf, tinggal bagaimana kita menyambut keberadaannya dengan tulus, ladang pahala akan terhampar dihadapan kita, tentu kita tidak akan melewatknnya  begitu saja, bukan ? []

Pos terkait