Barometernews.id | Pasaman Barat, – Tujuh kepala MI (Madrasah Ibtidaiyah) se-Pasaman Barat, Selasa (8/11) mengikuti MK2MI (Musyawarah Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah) se Sumatera Barat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Payakumbuh.
Selain Gustina, kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pasaman Barat di Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, dan Nur’alim, kepala MIN 2 Pasaman Barat di Silambau, Kecamatan Kinali. Di antara kepala MI se- Pasaman Barat yang ikut MK2MI adalah, kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al-Hidayah Kampung Joring, Kecamatan Parit Koto Balingka, dan sebagainya.
MK2MI se Sumatera Barat tahun 2022 ini, dibuka Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, diwakili Kabid Pendidikan Madrasah (Penmad), Hendri Pani Dias, ketua bersama pengurus MK2MI Sumatera Barat, dan kepala Kantor Kementerian Agama Payakumbuh, Joben.
Kepala MIN 1 Pasaman Barat, Gustina bersama kepala MIN 2 Pasaman Barat, Nur’alim, melalui telepon selular (Ponsel) dari Payakumbuh, Selasa siang, menyampaikan, MK2MI bukan saja sebatas wadah untuk meningkatkan potensi dan kompetensi para kepala madrasah secara umum. Wadah ini, juga dijadikan sebagai sarana silaturahmi, saling informasi, dan saling berbagi ilmu, wawasan, dan pengalaman secara bersama.
Madrasah Ibtidaiyah atau Mi, jelas Gustina dengan Nur’alim, adalah lembaga pendidikan formal tingkat dasar yang harus diikuti setiap generasi penerus, seperti di Kabupaten Pasaman Barat. Untuk lembaga pendidikan umum, MI sejajar dengan lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD).
Untuk lembaga pendidikan tingkat pertama, ulas mereka, dinamakan dengan Madrasah Tsanawiyah (MTs), untuk lembaga pendidikan umumnya dinamakan dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lalu, untuk tingkat menengah atas, dinamakan dengan Madrasah Aliyah (MA), dan untuk lembaga pendidikan umumnya dinamakan dengan SMA dan SMK.
Kabid Penmad, Hendri Pani Dias, jelas Gustina, ketika membuka MK2MI se Sumatera Barat, menyampaikan, MK2MI yang pertemuan untuk tingkat Sumatera Barat dilaksanakan di Kota Payakumbuh hari ini, bukan sekedar mengisi agenda rutin dan dilaksanakan secara terprogram dan terjadwal, seperti saat ini.
Musyawarah kerja kepala madrasah ini, adalah wadah yang tepat untuk menghimpun masukan, usul dan saran, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, dan manambah wawasan, potensi sekaligus kompetisi setiap kepala madrasah, selanjutnya akan dilakukan secara rutin di madrasahnya masing-masing.
Untuk itu, kata Hendri Pani Dias, diharapkan melalui MK2MI ini menghasilkan mutu pendidikan yang berkualitas bagi peserta didik, yang berawal dari madrasah ibtidaiyah, selanjutnya dipersiapkan peserta didiknya untuk melanjutkan jenjang ke tingkat MTs, seterusnya ke MA, hingga ke jenjang perguruan tinggi.
“Selain lulus dengan nilai yang baik, kami pun berharap lulusan MI memiliki intelektual agama yang bagus sehingga bermanfaat tidak hanya untuk dirinya melainkan untuk orang lain juga,” tambah Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, yang diwakili Kabid Penmad itu, menambahkan. [gmz/jbm]