Barometernews.id | Lhokseumawe, – Pernikahan merupakan upacara pengikatan janji nikah yang yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, norma sosial dan norma adat. Selasa (25/02).
Berbagai keragaman pernikahan adat Aceh, dari pakaian adat pengantin, Jeulame (Mahar), dan prosesi pernikahan, mulai tradisi malam pacar hingga pesta pernikahan.
Seperti halnya pernikahan (Jailani Idris dan Suryana Fatani) yang berlangsung di Desa Balang Weu Baroh Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe tampak berbeda dengan prosesi pernikahan Aceh lain.
Pasalnya, mempelai laki-laki (linto baro) diantar dari kediamannya oleh keluarga dan kerabatnya menggunakan eskavator (jenis alat berat yang biasa masyarakat Aceh menyebut Beko) setelah melaksanakan ijab kabul.
Eskavator atau beko sudah didesain dan di hias dengan warna pink. Terlihat sang linto baro sangat bahagia menggunakan eskavator saat menuju kediaman mempelai wanita di Jalan Tgk Wahab dahlawi desa Balang Weu Baroh, Blang Mangat.
Jailani idris mengatakan bahwa dirinya menggunkan Eskavator saat Prosesi Preh Linto baro menuju kerumah Mempelai Wanita, karena itu merupakan niat dan akan menjadi kenangan bagi dirinya.
“Alhamdulillah, akhirnya niatan kami dapat terwujud. Ini momen langka dan akan terus menjadi kenangan kami berdua,” ujarnya,
Begitu juga dengan harapan dari masyarakat yang menghadiri undangan Preh linto baro tersebut, mereka mendoakan pernikahan kedua mempelai dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. (Red/TS)