Tradisi Duek Pakat untuk Membantu Biaya Resepsi Pernikahan

Foto Dokumentasi

Barometernews.id | Aceh Utara, – Duek Pakat menjadi tradisi yang ratusan tahun mentradisi di tengah-tengah masyarakat Aceh. Hal ini dilakukan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM kelompok 61 Universitas Malikussaleh (Unimal) yang dilakukan bersama masyarakat di gampong Nibong, Kecamatan Syamtalira Bayu. Duek Pakat dipertahankan secara turun temurun dan sudah dipandang sebagai bagian khas masyarakat provinsi Aceh. Sebuah tradisi yang memang tidak jauh beda dengan model musyawarah pada umumnya dilakukan masyarakat nusantara lainnya.

Mahasiswa dituntut untuk melakukan KKN hadir di tengah-tengah masyarakat dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa atau gampong.

Ketua kelompok 61 KKN PPM, Muhammad Rizki Ramadhan, kegiatan duek pakat merupakan adat masyarakat di provinsi Aceh guna mempererat persaudaraan.

“Kegiatan Duek Pakat adalah adat istiadat orang Aceh yang sudah lama dilaksanakan, duek pakat biasanya dilaksanakan ketika salah satu penduduk desa ingin melaksanakan resepsi pernikahan dan di acara duek pakat tersebut masyarakat akan menyumbang seikhlasnya untuk membiayai acara resepsi pernikahan, acara duek pakat biasanya dilaksanakan di rumah mempelai pria atau mempelai wanita”, ujarnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Lidya Rosnita, S.T., M.Kom kelompok 61 mengharapkan peserta KKN PPM agar selalu menjaga sikap, menjaga nilai-nilai kearifan lokal, dan selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat Gampong Nibong tersebut.

“Jagalah sikap perilaku yang baik, senantiasa mematuhi aturan adat istiadat setempat karena dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung,” harapnya.

Sementara itu Geuchik Nibong, Juliadi menegaskan bahwa Duek pakat menjadi tradisi dari ratusan tahun lalu, yang kami jaga dan kami lestariakan hingga kini. Bapak Geuchik juga memberikan apresiasi kepada Unimal yang telah menugaskan adik-adik mahasiswa untuk mendidik budaya adat istiadat dan juga berharap mahasiswa dapat membimbing masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan tradisi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Aceh dipertahankan secara turun temurun karena sudah dipandang sebagai bagian khas orang Aceh. Sebuah tradisi yang memang tidak jauh beda dengan model musyawarah pada umumnya dilakukan masyarakat Indonesia lainnya. Hanya saja terdapat ciri khas tersendiri yang sangat unik dari duek pakat tersebut.

Kelompok 61 KKN PPM Unimal terdiri dari 15 Mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan yang ada di Unimal. Adapun Mahasiswa tersebut antara lain, Suhendri Jurusan Akuntansi, Furi Magfirah Jurusan Akuntansi, Elda Febriana Jurusan Manajemen, Karnila Zulhijah Jurusan Manajemen, Ayudia Jurusan Administrasi Publik, Molida Citra Jurusan Ilmu Komunikasi, Muhammad Rizki Ramadhan Jurusan Ilmu Politik, Santi Devia Jurusan Sosiologi, Nisa Ulfitri Jurusan Psikologi, Maulana Ikhsan Kamil Jurusan Akuakultur, Safinatun Naja Jurusan Akuakultur, Muslia Anwar Jurusan Teknik Elektro, Uhkwatul Nufus Jurusan Teknik Industri, Eco Mahmude Jurusan Teknik Industri, Rian Dermawan Jurusan Teknik Mesin. [bukh/jbm]

Pos terkait